Buku ini bukan hanya berkisah tentang traveling, mempelajari kebudayaan dan masyarakatnya saja. Tapi penulisnya menulis 'lebih' dari dari itu dalam buku ini. Dia ingin menemukan arti "kebahagiaan" yang berbeda di setiap negara yang dikunjungi. Dia berinteraksi dengan masyarakatnya, mempelajari adat istiadatnya, dan tidak lupa bagaimana mereka mendefinisikan sebuah "kebahagiaan" yang ternyata sangat beragam.
Aku sendiri sebenarnya belum selesai membaca buku ini, tapi gatal banget pengen berbagi. Di buku ini penulisnya berkisah di sepuluh negara yang berbeda. Negara-negara yang sudah aku baca ada Iceland, Qatar, Bhutan, Belanda, dan Swiss. Lucu, saat menemukan fakta baru di negara-negara tersebut yang sebelumnya tak pernah aku tahu. Misalnya di Belanda, di sana ada seorang professor yang mengadakan penelitian tentang "kebahagiaan". Disebutkan bahwa orang yang menikah lebih bahagia dibandingkan yang single, orang yang menikah dan tidak memiliki anak lebih bahagia dibandingkan yang memiliki, orang kaya lebih bahagia dari orang miskin. Lucunya, definisi kebahagiaan tersebut ternyata bisa dihitung dan distatistikan oleh angka-angka.
Berbeda lagi dengan di Qatar. Ada sebuah kutipan lucu yang dituliskan oleh sang penulis. "I read somewhere that Qatar is 98.09 percent desert. I wonder what the other 1.91 percent is. Mercedes, perhaps." Karena masyarakat Qatar pada umumnya telah memiliki kehidupan yang layak. Memiliki servants, tidak perlu bayar pajak, bahkan mereka tidak perlu convenient stores karena hidup mereka sudah convenient enough.
Yes, saya juga suka banget buku ini. Mencerahkan :)
ReplyDeletehttp://bonekarusia.wordpress.com/2013/12/28/definisi-bahagia-2013/
Couldn't agree more :)
Delete